Ads 468x60px

Kamis, 20 Januari 2011

Definisi Fungsionalisme Struktural


Oleh : Azam Afian Dinata

Banyak orang percaya bahwa fungsionalisme struktural merupakan teori sosiologi yang dominan. Pendapat serupa itu misalnya dikemukakan oleh Robert Nisbet sebagaimana dikutip oleh Turner dan Maryanski yang mengatakan bahwa teori fungsionalisme struktural merupakan salah satu teori yang sangat penting di abad ini didalam ilmu-ilmu sosial (Turner dan Maryanski, 1979:xi). Bahkan yang lebih ekstrim lagi bahwa Kingsley Davis mengatakan bahwa setiap analisa yang bukan analisa sosial maka bukanlah analisa sosiologis. Dengan pernyataan Davis ini tentunya menimbulkan perdebatan-perdebatan yang cukup sengit, karena bbanyak sosiolog yang menolak berada di bawah naungan fungsionalisme struktural dan tidak setujunya sebagian sosiolog dengan penyataan Davis yang menyamakan analisa sosiologis dengan analisa fungsionalisme struktural.
Sebenarnya apa sih fungsionalisme strutural itu ?. Marilah kita kupas tentang definisi fungsionalisme strutural.
Fungsionalisme struktural adalahsalah satu paham atau ajaran mengenai perspektif sosiologi yanng memandang masyarakat sebagai suatu sistem yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan satu sama yang lain dan bagian yang satu tidak akan berfungsi tanpa ada hubungan dengan bagian yang lain. Perkembangan fungsionalisme di dasarkan atas model perkembangan sebuah sistem organisme yang didapat dalam biologi (Theodorson, 1969).

Asumsi dasar dari teori fungsionalisme struktural ini bagaimana menciptakan suatu equilibrium atau keseimbangan dalam suatu sistem dengan menjalankan fungsi masing-masing dari setiap elemen maupun unsur dalam sebuah sistem. Agar lebih jelasnya marilah kita melihat suatu realitas perusahaan sebagai analisa kita untuk memahami fungsionalisme struktural. Dalam sebuah perusahaan terdapat sebuah struktur-struktur atau jabatan-jabatan tertentu yang ditempati oleh individu, seperti Bozz, Manager, Admin, Karyawan, Marketing, Ofice Boy dll. Dari semua struktur yang ada pada perusahaan tersebut. Masing-masing struktur mempunyai fungsi-fungsi tersendiri sebagai mana untuk melancarkan dan menciptakan equilibrium dalam suatu perusahaan tersebut. Dalam fungsionalisme struktural perusahaan tersebut akan berjalan dengan lancar apabila masing-masing dari struktur suatu perusahaan tersebut berjalan sesuai fungsinya dengan baik. Dalam arti jabatan Bozz menjalankan fungsinya sebagai Bozz, jabatan Manager berjalan dengan fungsinya. Begitu juga dengan struktur-struktur yang lain dalam suatu perusahaan. Begitu juga sebaliknya ketika struktur-struktur dalam perusahaan tersebut tidak berfungsi sesuai dengan fungsinya maka sistem dalam perusahaam tersebut akan rusak bahkan hilang dengan sendirinya. Dalam arti ketika ada satu struktur perusahaan yang tidak menjalankan fungsinya maka akan mempengaruhi secara keseluruhan dalam sistem perusahaan.
Begitu juga dalam masyarakat yang lebih luas lagi, semisal Negara,setiap negara terdapat elemen-elemen maupun institusi-institusi. Diantaranya Ekonomi, Politik, Sosial, Budaya dll akan menjapai titik equilibrium sebuah sistem negara apabila dari institusi-institusi negara tersebut bisa berfungsi sesuai dengan fungsinya.
Lebih dari itu fungsionalisme struktural menganggap bahwa segala sesuatu didalam masyarakat merupakan ada fungsinya. Termasuk seperti kemiskinan, peperangan maupun kematian. Seperti apa yang dikatakan Herbert Ganz bahwa “kemiskinan fungsi tersendiri bagi orang kaya”. Dan patut kita sadari bahwa kemiskinan mempunyai fungsi bagi orang kaya untuk menciptakan mekanisme dalam bekerja yang esensinya menimbulkan hubungan simbiosis mutualisme. Akan tetapi kemiskinan tidak berfungsi pada orang yang miskin. Maka dari itu kita sebagai ilmuwan sosial lebih-lebih orang yang mendalami ilmu sosiologi harus kritis dan mencoba untuk skeptis dalam memahami relita masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar